Logo_SMADA

TRANSFORMASI PENDIDIKAN MELALUI PENGIMBASAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENDALAM (PM) DAN KKA DI SMA NEGERI 2 REMBANG

Rembang, Pengimbasan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM) dan KKA dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2025, pukul 08.00 – 15.00 WIB, di Aula atas SMA Negeri 2 Rembang. Penyampaian materi tentang Growth Mindset tidak sekadar teori, tetapi harus tumbuh menjadi budaya dalam kehidupan sekolah. Melalui Pembelajaran Mendalam, guru diajak untuk lebih kreatif, reflektif, dan kolaboratif dalam setiap proses belajar. Implementasinya bisa dimulai dari proyek sederhana yang dekat dengan keseharian murid, sehingga pembelajaran terasa nyata dan bermakna. Sementara itu, KKA hadir sebagai strategi penting untuk menyiapkan murid agar tidak hanya melek teknologi, tetapi juga kreatif dan beretika. Inilah langkah bersama untuk membentuk generasi pembelajar yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan, Kamis (14/08/2025).

Menurut Suhardi, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 2 Rembang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya penyelarasan visi dan misi yang berorientasi pada dimensi profil lulusan dan tantangan abad 21. Guru harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang teknologi, termasuk AI serta cara mengintegrasikannya dalam pembelajaran.

“Materi Pemahaman Growth Mindset bertujuan untuk memetakan profil pola pikir yang ada di sekolah atau di kelas sebab sebagai KS/PS maupun Guru, data hasil pemetaan ini akan sangat berguna untuk merancang program yang diperlukan untuk mendorong perubahan PPT menjadi PPB baik untuk guru maupun murid”, ujar Darsulan, S.Pd., sebagai salah satu pemateri.

“Guru perlu menanamkan pola pikir berkembang (Growth Mindset) kepada murid dan menekankan bahwa kegagalan adalah proses menuju keberhasilan”, tambahnya.

Menurut Ratna Purwandari Utami, S.Pd., selaku WKS Kurikulum, kerangka pembelajaran merupakan panduan sistematis untuk menciptakan pembelajaran mendalam. Fokus utama kerangka ini adalah mendorong pembelajaran yang bermakna, reflektif, dan kontekstual melalui praktik, lingkungan, dan kemitraan pembelajaran yang terencana. Oleh karena itu, perlu diupayakan dukungan dari seluruh aktor pendidikan pada setiap satuan pendidikan untuk menerapkan kerangka pembelajaran mendalam secara maksimal. PM menekankan pada pembelajaran berbasis masalah/proyek.

Kerangka kerja: Identifikasi masalah → Eksplorasi → Kolaborasi → Refleksi → Tindakan.

Sedangkan menurut Solli Ummu, S.Pd., Asesmen pada pembelajaran mendalam menggunakan bentuk asesmen asesmen formatif dan asesmen sumatif seperti yang tercantum dalam Permendikbud No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pada pembelajaran mendalam, murid mengalami pengalaman belajar secara bertahap untuk mencapai pemahaman yang mendalam, yaitu memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.

“Kebijakan KKA menekankan pentingnya integrasi literasi koding dan kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran. KKA bukan hanya sebatas program, melainkan sarana strategis untuk meningkatkan kompetensi murid agar siap menghadapi tantangan era digital”, tutur Oktavianto Budi Utomo, S.Kom.

Bagikan :

Kabar Sekolah Lainnya