Rembang, SMADA berpartisipasi dalam kegiatan Gelar Karya Sekolah Adipangastuti yang diselenggarakan oleh Solo Bersimfoni, diikuti oleh 63 SMA di Jawa Tengah di SMAN 1 Semarang, Kamis (24/10/2024).
Kegiatan ini menampilkan pertunjukan praktik baik terpilih dari SMA Program Sekolah Adipangastuti, pameran praktik baik program, lokakarya optimalisasi input praktik baik Sekolah Adipangastuti. Program Sekolah Adipangastuti merupakan program yang diinisiasi oleh Solo Bersimfoni didukung oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Ristek, Bappenas.
Tema yang diangkat tiap sekolah berbeda-beda, antara lain bangunlah jiwa raganya, bhineka tunggal ika, kearifan lokal, suara demokrasi, dll.
SMAN 2 Rembang mengusung tema kearifan lokal “Shibori Pas di Hati”, dengan tujuan model pembelajaran menjunjung Hasthalaku yang diterapkan dalam setiap kegiatan program sekolah dengan target peserta didik menjadi lebih toleran dan mempunyai identitas budaya hasthalaku.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd. berharap melalui Sekolah Adipangastuti, sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah semakin terbuka wawasannya.
“Bahwa keberagaman itu justru akan memunculkan sebuah harmoni dan keindahan untuk membangun toleransi dan perdamaian,” ujarnya.
Sementara Direktur Eksekutif Solo Bersimfoni, M. Farid Sunarto menerangkan program Sekolah Adipangastuti berlandaskan pada kebijakan Kemendikbud Ristek, khususnya Puspeka.
“Dalam pembentukan karakter Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Projek Tematik dan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP),” tuturnya.
Farid juga menyampaikan bahwa program ini menjadi contoh praktik baik yang harapannya bisa mempengaruhi sekolah lain.
Sekolah Adipangastuti adalah sekolah toleran berbasis budaya HASTHALAKU yaitu delapan nilai perilaku budaya lokal. Yang terdiri dari Gotong Royong, Guyub Rukun, Grapyak Semanak, Lembah Manah, Ewuh Pekewuh, Pangerten, Andhap Asor dan Tepa Selira.
Program ini telah diimplementasikan pada 63 SMA se-Jawa Tengah sebagai program ko-kurikuler dan kurikulum merdeka berbasis projek tematik, dengan dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.